BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan informasi bergerak sangat
cepat, apalagi dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi tentu akan dihiasi oleh berbagai konsekuensi yang
menyertainya yang berpengaruh pada masa depan dunia kehidupan. Perkembangan
teknologi merupakan perluasan berbagai kemungkinan di dunia. Dibalik kemudahan
yang diagung-agungkan oleh perkembangan teknologi saat ini, ada sisi suram yang
menyertai perkembangan teknologi antara lain munculnya masalah kemanusiaan,
degradasi peradaban, dan penghancuran diri sendiri umat manusia. selain itu
manusia sudah tidak mempermasalahakan lagi tentang apa itu batas, jarak, ruang
dan waktu. Dalam komunikasi masyarakat sudah jarang berkomunikasi secara tatap
muka, brcakap secara lisan namun lebih sering atau beralih ke percakapan
tulisan. Kebutuhan manusia terhadap informasi semakin tinggi dan hal itu turut
melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi. Seseorang
dapat dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena kejadian di
belahan dunia lain, tanpa harus berada di tempat tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan?
2.
Apa Saja Karakteristik Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan?
3.
Bagaimana Perkembangan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Pendidikan?
4.
Bagaimana kedudukan
Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan?
5.
Bagaimana Pemanfaatan
Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan?
6.
Bagaimana Dampak Positif dan Negatif Teknologi dalam Dunia Pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknologi Komunikasi Pendidikan
Menurut BNET Business Distionary
(2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk
berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi
memfasilitasi komunikasi antarindividu atau kelompok orang yang tidak bertemu
secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telepon,
radio, television, audio video, electronic data interchange, email, face book,
dan twitter.
Menurut Rogers, Teknologi Komunikasi
adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang
mengandung nilai-nilai social, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan,
mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Jadi, teknologi
komunikasi merupakan wujud hasil ciptaan dan temuan manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhan untuk berhubungan satu sama lain dengan cepat, jelas, dan
menjangkau.( Indonesia Memiliki Satelit Komunikasi Palapa tahun 1976).[1]
Teknologi komunikasi tidak hanya
dapat digunakan dalam dunia sosial dan masyarakat saja tetapi juga dapat
digunakan dalam dunia pendidikan. Teknologi komunikasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan-tujuan pendidikan atau yang sengaja dirancang itu disebut teknologi
komunikasi pendidikan. Yusufhadi Miarso (1980) mengemukakan sebagai berikut:
”Teknologi komunikasi pendidikan
adalah suatu spesifikasi dalam bidang teknologi pendidikan, yaitu yang lebih
banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih memperhatikan
penggunaan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronik”.
Dengan kata lain, teknologi
komunikasi pendidikan adalah teknologi komunikasi untuk pendidikan. Teknologi
komunikasi pendidikan adalah penerapan praktis dari ilmu pengetahuan tentang
tingkah laku (behavioral science), ilmu komunikasi dan ilmu manajemen. Hal ini
perlu dikemukakan agar kita memusatkan perhatian pada sistem dan proses
pendidikan itu sendiri. Kedua sistem dan proses ini akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari adanya dimensi baru yang berupa media sebagai salah satu
produk dari teknologi.[2]
B.
Karakteristik Teknologi Komunikasi
Karakteristik
Teknologi Komunukasi menurut Bell
(1982) meliputi :
1.
Jaringan
pengolahan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan
tombol-tombol computer di rumah masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung
ke rumah pemesanan oleh toko tempat berbelanja.
2.
Bank
informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakaiannya menelusuri
informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.
3.
Sistem
teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan.
4.
Sistem
faksimili, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.
5.
Jaringan
computer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan
informasi melalui computer.
Menurut Ploman (1999) karakteristik teknologi komunikasi adalah:
1.
Tersediannya
keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk
melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat
peralatan “berat” yang mahal, maka kini tersedia bermacam-macam sarana yang
“ringan”, metode yang hanya emmerlukan keterampilan minimal, serta murah.
Dengan kata lain, kini kita dapat memilih sendiri tingkat teknologi yang kita
perlukan.
2.
Kemungkinan
mengombinasi teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah
selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah
dimungkinkan dengan pengombinasian tersebut.
3.
Kecenderungan
kea rah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian
teknologi komunikasi.[3]
C.
Perkembangan Teknologi Komunikasi
1. Perubahan Alat
Komunikasi Zaman Dahulu Sampai Dengan Sekarang
a.
Asap
Orang-orang zaman
dahulu memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap dikenal sangat populer
digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat
komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan rahasia pada teman
ataupun lawan. Berkomunikasi dengan menggunakan asap tidak memiliki kode
yang standar (baku). Misalnya satu kepulan asap dapat berarti suatu peringatan.
Dua kepulan asap dapat pula berarti adanya bahaya. Tiga kepulan asap dapat
berarti adanya masalah ataupun meminta bantuan.
b.
Prasasti dan Daun lontar
Pada zaman yang
lebih maju, orang mulai menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi.
Kegiatan surat-menyurat di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Walaupun pada masa
itu kegiatan tersebut masih terbatas pada kegiatan surat-menyurat antar
kerajaan. Mereka menggunakan kulit kayu serta kulit bambu sebagai bahan untuk
menulis. Akan tetapi,
yang lazim dipakai untuk menulis surat pada tempo dulu lebih dominan daun
lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, tulang binatang, labu hutan,
rotan, dan lempengan batu (dikenal dengan nama prasasti).
c.
Merpati Pos
Merupakan alat
komunikasi dengan menggunakan burung merpati sebagai mengantar surat atau
pesan, Merpati dipilih karena burung ini pintar, memiliki daya ingat kuat,
kemampuan navigasi dan naluri alamiah untuk kembali ke sarang, metode ini
berasal dari orang-orang Persia yang melatih burung-burung merpati. Pertama
kali digunakan oleh Sultan Bagdad, Nuruddin (1416) untuk mengirimkan pesan
sekitar kerajaannya. Orang Romawi menggunakan merpati pos untuk mengirim pesan
kepada pasukan militernya. Orang Yunani memberitahukan pemenang olimpiade
melalui merpati pos. pada masa perang dunia pertama (1914-1918) pun pasukan
Amerika menggunakan permati pos untuk komunikasi.
d.
Telegraf
Telegraf
merupakan alat untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Alat ini
ditemukan oleh seorang warga Amerika, Samuel F.B. Morse bersama asistennya
Alexander Bain pada tahun 1837. pesan pertamanya dikirim pdaa 6 Januari 1838.
pesan yang dikirimkan oleh perator menggunakan kode morse. Pesan ini sering
dinamakan pesan kabel atau kawat. Media ini sangat efektif dan dulu menjadi
primadona meskipun yang bisa mengirim dam menerima hanyalah orang yang paham
kode Morse.
Untuk
keperluaan peperangan, media ini sangat diperlukan agar pesan rahasia tetap
terjaga. Pesan ini pun diistimewakan karena umumnya pesan tersebut adalah pesan
penting. Perkembangan selanjutkan, media ini melahirkan media baru seperti
teleprinting dan faksimile. Di Indonesai pemanfaatan telegraf dimulai sejak
saluran telegraf pertama dibuka 23 Oktober 1855, oleh Pemerintah Hidia Belanda.
Telegraf pun dapat dirasakan masyarakat di 28 kantor telegraf. Tidak hanya
menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), telegraf pun bisa
menghubungkan Jakarta dan Singapura, Jawa dan Australia.
e.
Telepon
Penemuan
telepon dipicu oleh permintaan penggunaan telegraf yang semakin berkembang dan
meningkat. Telephon pun ditemukan pada sekitar tahun 1876 oleh Alexander Graham
Bell. Di Indonesia telephon lokal pertama digunakan sejak 16 Oktober 1882 yang
diselenggarakan pihak swasta. Jaringan telephon pertama ini menghubungkan
Gambir dan Tanjung Priok (Batavia). Selanjutnya jaringan telephon dibuat di
kota-kota besar lainnya. Tahun 1906, perusahaan jaringan telepon diambil alih
dan dikelola Pemerintah Hindia Belanda melalui PTT (Post, Telegraf, Tetephon)
Dienst. Seiring
perkembangan, kebutuhan telekomunikasi meningkat jaringan telekomunikasi pun
diperluas. Tahun 1967 PT Indosat (Indonesia Satelite Corporation) mulai
membangun jaringan telepon gelombang mikro. Dimulai dengan jaringan Trans
Sumatra dan Indonesia Timur. Selanjutnya, tahun 1976, satelit Palapa A-1
diluncurkan sehingga mengungkinkan jaringan telepon Indonesia meluas hingga
mencapai luar negara.
f. Telegram
Telegram baru dipopulerkan pada tahun 1920-an.
telegram barisi kombinasi kode yang ditransmisikan oleh telegraf. Telegram ini
tarif mengirimannya lebih murah dari telepon, meskipun tarifnya dihitung
berdasarkan jumlah karakter termasuk tanda baca. Namun waktu yang dibutuhkan
pun sangat singkat, kurang dari satu hari, tidak seperti surat. Di Indonesia,
telegram dipopulerkan oleh perusahaan Telkom. Ada dua jenis telegram, telegram
biasa dan Indah. Tetegram biasa berwarna biru muda, sedangkan telegram indah
biasa dikirmkan pada hari-hari khusus seperti hari raya atau tahun baru.
g. Pager
Pager atau radia panggil merupakan alat
telekomunikasi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. Sekarang mungkin
sudah jarang ditemukan, tetapi alat ini masih sering dipakai untuk orang-orang
yang bergerak dibidang jasa seperti jasa informasi dari kesehatan. Pager
ditemukan tahun 1956 oleh Multitone Electronic di Rumah Sakit St. Thomas London
oleh dokter-dokter yang sedang bertugas dalam kondisi darurat. Sejak itu pager
semakin berkembang. Sebelum
telephon seluler berkembang, pager digunakan sebagai pengganti untuk layanan
telepon lokal dan internasional. Di Indonesia pager muncul sebelum tahun 1997.
pelanggannya mencapai 800.000. namun karena harga perangkat yang terus menerus
melambung pelangan pun perlahan menurun. Apalagi telah munculnya teknologi
telephon seluler.
h. Telepon Genggam
Penemuan telephon genggam tak terlepas dari
perkembangan radio. Berawal pada tahun 1921, Departemen Kepolisian Detroit
Michigan mulai menggunakan telephon mobile satu arah. Kemudian tahun 1940,
Galvin Manucfatory Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan
Handle-talllkle SCR536 untuk keperluan komunikasi di medan perang saat perang
Dunia II. Namun, penemuan telephon genggam yang sebenarnya terjadi pada tahun
1973 oleh Martin Cooper dari Matorola Corp. telephon ini kemudian dikenal
sebagai telephon genggam generasi pertama atau 1G. dari model inilah kemudian
muncul telephon genggam berikutnya. Tahun 1990-an
generasi kedua atau 2G muncul dengan teknologi GSM dan CDMA. Teknologi ini
dilengkapi dengan pesan suara, panggilan tunggu dan sms (short message service).
Ukuran dan berat yang lebih kecil menjadi unggulan teknologi ini.
Kini, teknologi telephon genggam sudah mencapai
generasi ketiga (3G) dan keempat (4G). teknologi ini memberikan jangkauan yang
lebih luas lagi termasuk internet. Fitur telephon seluler pun bahkan mendekati
fungsi PC. Bahkan untuk teknologi 4G memiliki heterogenitas jaringan hingga
memungkinkan pengguna menggunakan beragam system kapan saja dan dimana saja. di
Indonesia, teknologi telephon genggam pertama kali hadir pada tahun 1984 berbasis
teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).
Telephon genggam pun mulai beredar tahun
1985-1992, tetapi dengan bentuk yang masih besar dan berat. Tahun1993, PT
Telkom memulai proyek percontohan seluler digital GSM (Global System for
Mobile) yang dimulai di dua pulau, Batam dan Bintan. Setahun kemudian (1994)
operator GSM pertama di Indonesia beroerasi melalui PT Satelindo. Selanjutnya
mulai bermunculan operator GSM lainnya.
i.
Pesan Instan (Instant
Messaging)
Merupakan sebuah teknologi internet di mana
para pengguna jaringan internet dapat mengirimkan pesan-pesan singkat pada saat
yang bersamaan (real time). Istilah pesan instan ini mengacu pada teknologi
yang dipopulerkan oleh America Online (AOL), kemudian diikuti Yahoo! (Yahoo
Massenger), Google dan Microsoft (Windows Live Messenger). Bermula ketika
orang-orang marak menggunakan teknologi secara online awal tahun 1990. para
pengembang peranti lunak menciptakan software chat room, yakni suatu grup atau
perseorangan bisa mengirimkan pesan kepada setiap orang di 'room' tersebut.
Tahun 1996, pesan instan ini meledak saat diperkenalkan ICQ, sebuah pesan
gratis. Namun AOL, menjadi pionir dalam kemunitas online pada tahun 1997,
karena AOL bisa memberikan kemampuan pengguna berkomunikasi dalam waktu yang
sama. Dari sinilah semakin berkembang perusahaan-perusahaan lainnya yang
menciptakan mesin pesan instan.
j.
Mobile Chat Messenger
Hampir sama seperti pesan instan, namun
diaplikasikan kedalam sebuah handphone atau smartphone yang berteknologi
tinggi. Ini bisa menggantikan penggunaan layanan SMS yang lebih komplit
disertai dengan fitur-fitur menarik dan notifikasi. Ada banyak sekali aplikasi
chat yang sangat terkenal, sebagai contoh Blackberry Messenger,
Whatsapp, Ebuddy, Mig33, Nimbuzz dan masih banyak sekali yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.[4]
2. Perkembangan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Komunikasi
diadopsi untuk mengantisipasi IPTEKS. Pemanfaatan media pembelajaran menjadi
salah satu pemicu perubahan prinsip,
pemmikiran, dan “produk” dari teknologi pndidikan.[5]
Konsep teknologi, informasi, dan kuomunikasi masa kini menjadikan dunia
pendidikan sangat global. Antisispasi dapat
dilakukan oleh teknologi pendiidikan dengan mengkaji pemanfaatan
teknologi digital bagi dunia pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dalam dunia pendidikan direspons oleh Kementerian Pendidikan
Nasional dengan memasukkan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk
teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada jenjang pendidikan menengah
(sedangkan para pendidikan dasar masuk dalam muatan lokal). Adanya respons ini
menunjukkan bahwa Kementerian Pendidikan Nasional memerhatikan perkembangan
dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sedang mengalami kemajuan pesat.
Dengan kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan untuk mengenal,
memahami, dan berinteraksi dengan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi,
sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia teknologi
informasi dan komunikasi yang ada di masyarakat. Pada jenjang sekolah menengah,
mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah mata pelajaran
yang wajib di setiap sekolah. Terkecuali pada sekolah dasar mata pelajaran Tik
masuk pada kurikulum muatan lokal.[6]
Perkembangan
peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang
selanjutnya dikenal dengan istilah
Teknologi Komunikasi). Mulai dari gambar-gambar yang terukir di dinding-dinding
gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya
dunia arus informasi dan komunikasi maya yang kemudian dikenal dengan
nama-INTERNET. Informasi yang disampaikan pun berkembang dari sekedar
menggambarkan keadaan sampai pada revolusi pembelajaran.
Ada tiga masa
sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yaitu:
1.
Masa
Pra-Sejarah (…s.d. 3000SM)
Pada awalnya
TIK yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yg
mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang binatang buruannya. Pada masa
ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada di sekitar
lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian
mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka
dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan
sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.
2.
Masa
Sejarah (3000SM s.d. 1400-an M)
Pada masa ini
teknologi informasi belum menjadi teknologi massal seperti yang kita kenal sekarang ini,
teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan tertentu dan
terbatas, digunakan pada saat-saat khusus, dan harganya cukup mahal.
3.
Masa
Moderrn (1400-an M s.d. Sekarang)
Kemajuan
teknologi pada masa modern yang berkembang saat ini yaitu dengan ditemukannya
komputer. Dengan teknologi komputer kegiatran pembelajaran dapat menggunakan
komputer sebagai alat bantu dan sistem pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Penggunaan ICT dalam kegiatan pembelajaran seperti
pembelajaran berbasis komputer (CD interaktif), pembelajaran berbasis web
(e-learning) merupakan suatu keniscayaan yang harus dikembangkan dalam lembaga
pendidikan.
Dalam dunia
pendidikan sendiri, teknologi komunikasi pendidikan juga mengalami perkembangan
sampai pada era modern seperti sekarang ini. Pada jaman dahulu sebelum
teknologi komunikasi pendidikan mengalami perkembangan, dunia pendidikan masih
menggunakan media tradisional sebagai alat bantu dalam komunikasi pendidikan.
Teknologi komunikasi pendidikan memerlukan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software).[7]
D.
Kedudukan TIK dalam pendidikan
Adapun kedudukan lain TIK dalam pendidikan yaitu:
a.
Mempermudah
kerja sama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, dan
waktu.
b.
Sharing information,
sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan mempercepat
pengembangan ilmu pengetahuan
c.
Virtual University yaitu
dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.
E.
Pemanfaatan TIK bagi Pendidikan
Pesatnya
perkembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan
informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Lingkungan akademis
pendidikan indonesia yang sudah akrab dengan implikasi TIK di bidang pendidikan
adalah UI dan ITB. Hampir setiap fakultas di UI memiliki jaringan yang dapat
diakses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit
mendapatkannya karena problem ruang dan waktu.pengembangan dan penerapan TIK
juga bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitanya dengan peningkatan kualitas
pendidikan nasional indonesia.[8]
F.
Dampak Negatif dan Positif Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan
1.
Dampak
Negatif Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan
1.
Kemajuan TI akan
semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses
mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Meskipun sistem
administrasi suatu lembaga pendidikan seperti sistem tanpa celah, tetapi jika
ada kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
3.
Tes Program kerahasiaan
semakin terancam tes kecerdasan seperti tes Raven, Differential Uji bakat dapat
diakses melalui compact disk. Implikasi dan masalah tes psikologis yang ada
akan mudah bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan tingkat
kebocoran melalui internet.
4.
Penyalahgunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana. Kita tahu
bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book tinggi
berpengetahuan tetapi moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer yang
tinggi maka orang akan mencoba untuk menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
5.
Tidak membuat TI
sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita tidak hanya
men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi
perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.
6.
Pertimbangkan
penggunaan TI dalam pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang masih berada
dalam kendali sementara membuat pembelajaran dengan TI. Analisis pro dan kontra
penggunaan.
7.
Mahasiswa dan
kadang-kadang guru, bisa aspek adiktif teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya
karena topik dapat diajarkan melalui TI, itu tidak berarti bahwa itu diajarkan
secara efektif melalui TI. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif
melalui TI, dan ada uang yang tersedia, itu tidak berarti bahwa selalu ada
manfaat untuk itu. Ada banyak penelitian atau studi yang dilakukan untuk
melihat dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran.
8.
Perlu untuk tujuan yang
jelas. TI dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) saat tujuan
penggunaannya tidak jelas. Seperti untuk menggunakan internet untuk mencari
video porno saat menggunakan komputer di sekolah.
2. Dampak Positif Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan
a.
Informasi yang
dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses tujuan
pendidikan.
b.
Inovasi dalam
pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses
pendidikan.
c.
Kemajuan TIK juga akan
memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas yang berbasis
yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
d.
Sistem administrasi
pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena penerapan sistem
TIK.
e.
Munculnya media massa,
khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat.
f.
Munculnya metode
pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan
bantuan teknologi abstrak.
g.
Sistem pembelajaran
tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran
tidak harus mempertemukan siswa dan guru, tetapi juga dapat menggunakan layanan
pos, internet dan lain-lain.
h.
Mengurangi lag dalam
penggunaan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang
dan negara maju lainnya.
i.
Peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi.
j.
ICT sebagai sistem
pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensi mereka
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan profil lembaga pendidikan yang
diakui oleh Pemerintah.
k.
Berbagi hasil
penelitian, penelitian yang dipublikasikan dalam internet akan mudah digunakan
oleh orang lain di seluruh penjuru dunia dengan cepat.
l.
Konsultasi dengan ahli,
konsultasi ahli di bidang undangan dapat dilakukan dengan mudah bahkan jika
para ahli sangat banyak di tempat.
m.
Perpustakaan online,
perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
n.
Diskusi online. Diskusi
online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
o.
Kelas online. Aplikasi
kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh,
seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka. “Computer Aided Instruction”
telah melihat sedikit peningkatan kinerja siswa pada pilihan ganda, pengujian
standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau dibantu) Instruksi (CAI), yang
umumnya mengacu pada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah
terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan matematika
keterampilan atau mata pelajaran lain, meskipun apakah peningkatan ini
berkorelasi dengan peningkatan yang signifikan dalam belajar siswa.
p.
TIK digunakan dalam
mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan ICT untuk simulasi dan
pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki
perangkat lunak pengolah kata dan komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa
dan kemampuan komunikasi siswa.
q.
Akses luar sekolah
mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah
juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri
daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.[9]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya
manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras
dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan
sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Salah satu
wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan
komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet Informasi melalui media
internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di
Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan
media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola
belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki
kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi
dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu
pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode
alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas.
Jika
kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal, Dengan belum meratanya penyebaran
teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan.
Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah
penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan
informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan
kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan
sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia
akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni. 2011 Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Kurniawan,
Erick dan Antonius Rachmat. 2010 Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Pusat perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Rusman dan Deni Kurniawan. 2013. Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sudarwan. 1994. Media Komunikasi
Pendidikan. Jakarta:
BUMI AKSARA.
[1] Rusman dan Deni Kurniawan, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 86.
[2] Sudarwan, Media
Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1994), hlm. 8.
[4] Erick Kurniawan dan Antonius Rachmat, Teknologi
Informasi dan Komunikasi, (Jakarta: Pusat perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010), hlm. 12
[5] Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi
Pendidikan, (Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2012), hlm. 101.
[7] Op. Cit, hlm. 88
[8] Deni
Darmawan, Teknologi
Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 2-8.
[9] http://www.dosenpendidikan.com/15-dampak-negatif-dan-positif-teknologi-informasi-dalam-bidang-pendidikan// diakses pada hari Sabtu, 11 Maret 2017, pukul 16.25 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar