KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN - Ainuz Zulfa

Latest

Selasa, 02 Mei 2017

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


Get Ms. Word 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mengantisipasi tren perkembangan dunia saat ini, mestinya sedini mungkin dunia pendidikan segera berbenah diri. Terutama berbenah dalam mempersiapkan siswa agar mampu bersaing khusunya dalam penguasaan Information Communicaation Tekhnology ( ICT ).
Media sebagai alat bantu mengajar berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber/pengajar ke peserta didik, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran.  

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Media pembelajaran ?
2.      Apa Fungsi Dari Media pembelajaran ?
3.      Bagaimana Klasifikasi Media pembelajaran ?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pendidikan, serta mengulas secara mendalam kaitannya mengenai bagaimana definisi media, fungsi serta klasifikasi media yang digunakan dalam pembelajaran yang berbasis teknologi pendidikan.

D.    Sistematika Penulisan
Judul, kata pengantar, Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, Bab II Penutup/Simpulan, Daftar Pustaka.


E.     Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca terutama mahasiswa IAIN Pekalongan dalam memahami pengertian media, kegunaan media, dan klasifikasi media pembelajaran.
F.      Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode literatur kepustakaan (library research). Dalam hal ini penulis mengumpulkan data, informasi dan bahan dari berbagai buku yang berhubungan dengan alat-alat dalam pendidikan di perpustakaan IAIN Pekalongan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru/pengajar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.[1]Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti tengah, perantara atau pengantar. Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dn sebuah penerima. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.[2]
 Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.[3] Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.[4]

Media dan bahan sumber pengajaran memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan media dan bahan sumber ITC (Information Communication Technology) yang sesuai dapat membantu isi pelajaran, menarik minat dan tumpuan pelajar serta menjadikan pengajaran tidak membosankan. Pengajaran menggunakan media dan bahan sumber pengajaran memerlukan perancangan yang teliti termasuk dari segi pemilihan dan penggunaan media pengajaran tersebut.[5]
1.    Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media:
a.       Ciri Flaksatif (Fixatif property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek.
b.      Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki cari manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recoding.
c.       Ciri Distributif (Distribitive Property)
Ciri distribusi dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disaajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.[6]
    
2.    Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik berbeda-beda.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a.         Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan media pembelajaran yang telah ditetapkan.
b.        Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
c.         Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
d.        Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
e.         Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f.         biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.[7]
B.     Fungsi Media Pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiataan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami.[8]
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.      Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai tes materi pelajaran.
2.      Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar.
3.      Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temua-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan meningatkannya kembali.[9]
Secara umum media mempunyai fungsi, antara lain:
a.         Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
b.        Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c.         Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d.        Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e.         Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.[10]
f.         Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
g.        Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal.[11]

C.    Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak ragamnya, mulai dari media yang sederhana, sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter dan kemampuannya dilakukan mengklasifikasian atau penggolongan.
Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (cone experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak.

Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan pada teknologi yang digunakan, mulai media yang teknologinya rendah sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi. Apabila penggolongan media ditinjau dari teknologi yang digunakan, maka penggolongannya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan demikian penggolongan media dapat berubah dari waktu ke waktu. Misalnya dalam era tahun 1950 media televisi diktegorikan sebagai media berteknologi tinggi, tetapi kemudian pada era tahun 1970 atau 1980 media tersebut bergeser dengan kehadiran media komputer.[12]
Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran mengikuti arus teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, maka media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1.        Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio, tape recoder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.
2.        Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Beberapa hal yang masuk kedalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, likisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. [13]
3.        Media  teknologi audio visual, merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesi-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyampaikan pesaan-pesaan audio visual.[14]
4.        Media berbasis komputer, merupakan media yang menarik, atraktif, dan interaktif. Pembelajaran melalui media komputer memberikan bekal kepada pembelajar berbagai karakter yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu media.[15]
 
a.         Media Nonproyeksi dan Media Proyeksi
 Media ini sering disebut sebagai media pameran atau displayed media. Golongan media yang tidak diproyeksikan yaitu; realita, model, bahan grafis, papan display.
1.        Realita
 Realita adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Pemanfaatan realita tidak harus selalu dihadirkan dalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan sebagai suatu kegiatan observasi pada lingkungannya. Ciri media realita adalah benda asli yang masih berada dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya. 
2.        Model
  Menurut Brown (1985), model didefinisikan sebagai benda nyata yang dimodifikasikan, sementara Heinich (1996) menyebutkan hal yang senada mengenai model yaitu gambaran yang berbentuk tiga dimensi dari sebuah benda nyata.
3.        Bahan Grafis
 Brown, dkk (1985) melihat setidaknya ada lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam kegiatan pembelajaran yaitu graft, chart, dan diagram, kartu, poster, peta, dan globe. Sementara Heinich, dkk (1996) menyebutkan beberapa jenis media grafis antara lain gambar diam, sketsa, diagram, chart, graft, poster dan kartun.  
4.        Papan Display
Berbagai media yang tidak diproyeksikan sepperti gambar, poster, chart, realita atau lainnya yang akan digunakan dalam proses pembelajaran kadang kala membutuhkan tempat untuk mendisplay atau memajang. Banyak pilihan yang dapat digunakan untuk mendisplay atau memajang media yang tidak diproyeksikan, yaitu papan tulis (black boards), whiteboards, copyboards, bulletin boards. Keempat jenis media display ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.[16]
 
b.        Media yang Diproyeksikan (Projected Media) Media yang tergolong sebagai media yang diproyeksikan yang selama  ini dikenal adalah.
1.        OHT
OHT merupakan media yang paling sering digunakan tidak hanya populer, tetapi juga relatif lebih mudah mempersiapkan materi ataupun pengoperasiannya.  
2.        Slide
 Media slide dapat menampilkan gambar yang sangat realitis. Hal ini disebabkan bahan dasar media slide merupakan film fotografis yang berbentuk transparan yang sangat tepat untuk digunakan sebagai suplemen belajar pada bidang studi eksakta.[17]
c.         Media Audio Dan Audio Visual
1.      Media Audio
Media audio merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas serta mudah dibawa. Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan belajar kelompok, maupun belajar individual.
2.    Media Video
Sebagai media audio visual dengan memiliki unsur gerakan dan suara, video dapat digunkan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak peserta didik untuk melanglang buana kemana saja walaupun dibatasi dengan ruang kelas. 
3.        Format Video
 Dengan kemajuan teknologi yang pesat format video untuk merekam gambar, gerakan dan suara tidak hanya dalam bentuk kaset tetapi dalam bentuk lain, seperti laser vidio disk dan compact disk.[18]
 
d.        Media Berbasis Komputer
1.      Internet dan E-mail
Dengan teknologi yang berkembang pesat pemanfaatan komputer dalam  proses pembelajaran tidak hanya digunakan secara stand alone tetapi dapat pula dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Saat ini teknologi internet telah memungkinkan setiap orang memperoleh akses yang lebih besar terhadap berbagai informasi yang tersedia. Teknologi ini telah dimanfaatkan secara luas mulai dari tingkat dasar sampai jenjang yang lebih tinggi.
2.      Multimedia Kit
 Multimedia kit dapat diartika sebagai bahan ajar yang terdiri dari beberapa jenis media yang digunakan untuk menjelaskan suatu topik atau materi tertentu yang dilenmgkapi dengan study guide, lembar kerja dan modul.[19]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pengertian Media Pembelajaran  Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
2.       Fungsi Media Pembelajaran
a.       Fungsi afektif.
b.      Fungsi atensi.
c.       Fungsi kogntif.
d.      Fungsi kompensatoris.
3.      Klasifikasi Media Pembelajaran
a.       Media auditif.
b.      Media visual.
c.       Media teknologi audio visual.
d.      Media berbasis komputer.





DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran cet. Ke-2. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 
Asnawir & Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputan Pers. 
B, Hamzah & Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Jogjakarta: Gafa Media. 
Isjoni, Dkk. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul Pengintegrasian Teknologi Informasi dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.  
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung:  Alfabeta. 
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi pembelajaran. Jakarta: Kencana. 
Smaldino, Sharon E. dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta: Kencana.  
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran,  cet. Ke-9. Bandung: Sinar Baru Algesindo.  


[1]Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 6
[2]Sharon E. Smaldino. dkk, Instructional Technology & Media For Learning, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 7
[3]Azhar Arsyad, Media Pengajaran cet. Ke-2, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 3
[4]Cecep Kustandi, Op. Cit., hlm. 8
[5]Isjoni, Dkk, ICT Untuk Sekolah Unggul Pengintegrasian Teknologi Informasi dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 59
[6]Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, Op. Cit., hlm. 12-13
[7]Asnawir & Basyiruddin, Op. Cit., hlm. 15  
[8]Ibid., hlm.  20-21
[9] Isjono, Op. Cit., hlm. 20
[10]Daryanto, Media Pembelajaran, (Jogjakarta: Gafa Media, 2010), hlm. 5-6
[11]Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran,  cet. Ke-9, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010), hlm. 2
[13]Wina Sanjaya, Media Komunikasi pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 118
[14]Cecep Kustandi & bambang Sutjipto, Op. Cit., hlm. 30
[15]Munir, Pembelajaran Jarak Jauh, (Bandung:  Alfabeta, 2009), hlm. 47
[16] Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Op.Cit., hlm. 125-130
[17] Ibid., hlm 131-132
[18]Ibid., hlm. 133-136
[19]Ibid., hlm. 136-139

1 komentar:

  1. terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi website kami www.schoolmantic.com

    BalasHapus